Ujian Olahraga (D-SMA #27)


Tepat dihari ujian praktik pendidikan jasmani dan kesehatan. Kami semua sudah siap dengan pakaian seragam training. Warna dasar hijau muda dan hijau tua yang terlihat begitu menyegarkan. Memang setiap angkatan memiliki warna dan model seragam training yang berbeda-beda. Begitu juga angkatan kami dan adik tingkat. Jika kami menggunakan dasar hijau, adik tingkat menggunakan dasar biru tua dan putih. Tidak ada ketentuan pasti akan seragam training. Ini adalah salah satu daya tarik tersendiri untuk kami dalam membedakan angkatan. Namun untuk seragam wajib putih abu-abu dan batik tetap sama setiap angkatan.

Hari ini kami yang sudah siap dengan jadwal ujianpun berkumpul di area lapangan voli yang akan kami gunakan untuk star praktik. Baik itu praktik bermain voli atau lari estafet. Tentu saja tidak banyak yang kami perlu persiapkan, cukup dengan stamina yang baik itu saja sudah cukup. Terlebih untuk ku yang sangat jarang melakukan lari. Namun kali ini justru aku berhasil menjadi salah satu pelari yang cukup baik. Sedang salah satu teman cewek yang dia sudah terbiasa olahraga entah karena kondisi apa, di hari itu setelah dia melakukan lari estafet pada gilirannya, tiba-tiba dia langsung terlihat begitu pucat. Namun, setelah beberapa saat dia beristirahat, dia pun pulih kembali.

Setelah lari estafet selesai, kami pun istirahat sejenak sebelum lanjut ke praktik yang selanjutnya, yang tidak lain adalah voli. Pada praktik kali ini, aku pun tidak memiliki keahlian dalam olahraga voli. Akhirnya aku hanya berhasil satu kali dalam praktik servis voli. Namun, aku bisa mengupayakan untuk menerima bola dari operan tim ataupun lawan. Setelahnya tentu saja tanganku terasa begitu memar karena pukulan bola yang terus aku coba terima dengan baik. Hingga akhirnya parktikpun selesai dan kami semua sejenak beristirahat di lapangan, lalu kemudaian masuk ke dalam kelas atau melakukan aktivitas lain.

Tiba-tiba dari dalam kelas terdengar suara gaduh dari teman-teman yang tentunya aku sudah bisa menduganya akan hal tersebut. Tepat saat istirahat jeda lari estafet tadi, aku sempat ke dalam kelas dan membuat kejahilan akan barang milik teman-teman. Kugantung beberapa tas di dinding kelas dan juga papan tulis. Berikut juga buku-buku dan beberapa pena yang tertinggal di meja. Kuberi harga pada semua barang tersebut dengan menuliskannya di kertas dan kupasang di setiap barang. Anggaplah barang-barang itu seperti barang jualan. Dan akhirnya mereka saling mempertanyakan siapa pelakunya, yang tidak lain adalah aku. Adegan ini hanya bisa dilakukan oleh ahlinya. Hahaha.

Komentar