Waktu
ujian akhir semesterpun datang menjadi penentu untuk kami naik kelas atau
tinggal kelas. Satu tahun lama nya kami berada di kelas X akan berakhir tepat
setelah kami melalui masa ujian dan kenaikan kelas. Sebelum naik kelas, ujian inilah
yang menjadi penentu kami nantinya akan masuk di kelas mana, kelas IPA kah atau
IPS kah.
Satu
kesalahan besar yang aku lakukan saat ujian akhir semester ini yang tak bisa
kulupakan dan kumaafkan. Ku akui, aku salah dan menyesal akan tindakanku. Bahkan
selama ini aku tak pernah berani untuk melakukannya. Namun, entah datang dari
mana rasa keberanian ini yang menyebabkan aku membuat lembar contekan untuk
ujian di hari itu.
Lembar
kertas yang sudah kutulis apa-apa yang menurutku akan keluar saat ujian nanti.
Aku coba menyelipkannya diantara ikatan rambut ku. Dan saat proses ujian,
disela-sela guru yang sedang menjaga ruang ujian, aku mengambil lembar kertas
tersebut dan mencoba membacanya. Namun, belum sempat aku membukanya, tiba-tiba
guru jaga mulai berkeliling memeriksa kami. Sepontan aku kembalikan lembar
kertas itu ke ikatan rambutku lagi.
Saat
aku lihat guru tersebut kembali duduk ke meja jaganya, aku mencoba mengambil
kembali lembaran tadi. Tapi naasnya aku tidak menemukannya lagi berada di
rambutku. Ku coba lepas ikatan itu perlahan, namun tidak juga kutemukannya. Aku
coba mencari disekeliling meja dan kursiku, tapi sama sekali tidak kutemukan.
Hingga akhirnya jam ujian pertamapun selesai dengan hasil ujian yang aku
kerjakan dengan penuh rasa cemas. Bagaimana jika ternyata kertas itu ditemukan
oleh guru. Sedang aku sudah coba bertanya kepada teman-teman yang ada disekitar
meja ku, dan mereka tidak melihat kerta apapun di sekitarku.
Tepat
di hari berikutnya, sebelum kami memulai ujian di jam pertama, tiba-tiba
seorang teman yang duduknya tepat di belakangku berkata.
“Tia, maaf ya, kemarin kertasmu aku
yang mengambilnya saat jatuh di lantai.”
Sepontan
aku menghela napas panjang, antara kesal karena sejak kejadian itu aku tak bisa
tenang, dan juga bersyukur bahwa aku tahu bukan guru jaga yang menemukan lembar
contekan itu. Sungguh, apa jadinya jika guru jaga yang menemukannya, habislah
diriku dipanggil ke ruang Wali Kelas. Dan sejak saat itu, aku tak pernah lagi
berani untuk mencoba membuat contekan dalam bentuk apapun. Cukuplah sekali
mejadi pelajaran tersendiri bagiku. Bahwa apapun yang kita lakukan dengan cara
tidak baik akan membawa ketidakbaikan pula pada hidup kita. Maka cukup lakukan
yang terbaik dengan cara terbaik yang kita bisa.
Komentar
Posting Komentar