Akhirnya
masa Ujian Nasional pun telah usai. Tinggallah kami menunggu pengumuman hasil
kelulusan dari pusat pendidikan yang akan dibagikan serempak antara sekolah
nantinya. Walaupun ujian telah usai, tapi kami masih merasakan ketegangan
menanti hasil akhirnya. Apakah kami nanti akan lulus, ataukah hasil yang kami
dapatkan tidak memberikan kami kesempatan untuk lulus bersama. Tentu bukan hal
yang membahagiakan jika ada diantara kami yang tidak lulus. Kami telah masuk di
sekolah ini bersama, ingin kami pun bisa lulus bersama juga. Entah bagaimana
pun hasilnya nanti, kami tidak begitu peduli dengan angka tinggi atau
rendahnya. Yang kami inginkan adalah kelulusan 100%.
Meski
kami sudah tidak ada kegiatan wajib di sekolah, sembari menanti hasil
pengumuman yang entah kapan akan keluar, kami masih menyempatkan untuk datang
ke sekolah. Entah hanya untuk berkunjung dan bermain bersama, atau bahkan kami
janjian untuk ke sekolah hanya untuk rujakan bersama. Kami memang sudah tidak
memiliki beban belajar lagi, sehingga waktu-waktu inilah yang kami gunakan
bersama untuk menikmati masa-masa akhir di sekolah. Setelah kemudian
kelulusanpun memisahkan kami semua. Entah nanti ada yang melanjutkan kuliah di
kampus yang sama, atau kerja di tempat yang sama. Yang jelas, kami hanya ingin
menikmati sisa-sisa waktu bersama.
Bicara
soal ngerujak, pasti tidak akan lupa dengan bahan dan alat yang kami perlukan
untuk membuatnya. Tidak tanggung-tanggung kami juga membawa cobek beserta
ulekannya ke sekolah, selain membawa buah-buahan dan bumbu rujaknya juga. Tinggal
di desa dengan berlimpahnya buah-buahan membuat kami sangat minim pengeluaran.
Setidaknya kami tidak perlu membeli buah hanya untuk rujakan bersama. Buah
apapun yang ada di rumah bisa langsung dibawa ke sekolah. Ada yang membawa
papaya mengkal, timun, bengkoang, mangga, jambu, dan lainnya. Bukankah ini
adalah salah satu kenikmata tersendiri bagi kami. Sedang orang-orang di kota
begitu kesulitan menikmati buah hanya karena harus membeli dengan harga yang
terkadang cukup mahal. Dan kami cukup memetiknya di kebun atau samping rumah.
Akhirnya
menu rujakpun sudah siap untuk kami santap, bersama genjrengan gitar dari salah satu teman yang memainkannya. Pedas,
manis, dan segarnya rujak ini akan menjadi salah satu kenangan tersendiri
bagiku yang tak akan pernah kulupakan nantinya. Aku dan mereka pernah bersama
dalam satu atap yang sama menikmati masa muda bersama dengan segala suka
dukanya. Mungkin suatu saat nanti kenangan inilah yang akan menyatukan kami
kembali.
Komentar
Posting Komentar