Jika
waktu itu kami yang di MOS, maka saat ini lah kami berganti peran sebagai
panitia yang menentuan MOS tersebut. Agenda MOS memang diadakan setiap tahun
sebelum memulai pembelajaran di tahun pelajaran berikutnya. Sebagai senior
memiliki peran penting dalam penentuan kearah mana program MOS ini akan
dijalankan. Apakah akan tetap mengikuti aturan MOS seperti tahun-tahun
sebelumnya ataukah dengan gaya yang baru. Mengingat semakin bertambahnya tahun
tentu akan semakin banyak hal baru yang berkembang
Akhirnya
kami pun memtusukan untuk membuat program MOS dengan modifikasi pada beberapa
hal. Salah satu contohnya adalah dengan ditiadakannya perpeloncoan dalam
pemberian makanan dari campuran bumbung yang sangat tidak layak untuk
dikonsumsi. Bubuk kopi yang dicampurkan ke dalam mie beserta bumbu kuahnya
tanpa tambahan air. Tentu saja ini makanan yang sungguh tidak layak konsumsi.
Begitu juga penggunaan permen yang di makan bergantian dari satu mulut ke mulut
lain. Sungguh ini bukan suatu perlakukan pelatihan mental yang baik. Karena
kondisi inilah yang mengharuskan kami untuk merubah program pembinaan mental
persiapan siswa baru tanpa tindakan yang sarkasme. Selebihnya kegiatan yang
kami lakukan tidak jauh berbeda dengan agenda-agenda sebelumnya. Dimana kami
tetap mengikut sertakan program pengenal dari sekolah, OSIS, dan juga
ekstrakulikuler yang ada di sekolah. Penggunaan pakaian yang dulu begitu
terlihat menor, mulai kami kurangi dengan kebutuhan yang cukup sederhana namun
tetap memberikan makna. Sekali lagi, kami berharap program MOS kali ini tidak
memberatkan dan membuat target sekolah menjadi bahan perpeloncoan.
Tentu
saja bukan suatu hal yang mudah untuk menerapkan tradisi yang sudah turun
temurun dilakukan di sekolah-sekolah sejak dulu kala. Tapi jika tidak ada yang
memulai untuk membenahi, maka tidak akan pernah terjadi perubahan kepada arah
yang lebih baik. Maka, melangkah pada langkah yang pertama menuju kebaikan
tentu akan menemukan banyak rintangan di dalamnya. Baik dari kakak tingkat yang
tidak terima karena menganggap perubahan itu merendahkan para senior. Atau
bahkan dari teman seangkatan yang ingin membalasakan dendam pada adik-adik
tingkat seperti yang mereka rasakan dulu. Tapi sekali lagi, perlu berulang kali
untuk memberikan pemahaman agar kemauan untuk balas dendam itu tidak menjadikan
mereka kehilangan rasa kemanusiaan terhadap orang lain. Dan begitulah program
MOS yang kami rencanakan dengan baik bisa diterima oleh semua panitia.
Komentar
Posting Komentar