Olimpiade Tingkat SMA II (D-SMA #13)


Setelah gagal mengikuti olimpiade tingkat Kecamatan di tahun sebelumnya, akhirnya kesempatan ke dua pun datang. Sekali lagi aku dipilih untuk mewakili sekolah dalam olimpiade tangkat Kabupaten. Kali ini bukan cabang Matematika atau Geografi lagi, tapi aku mewakili dalam cabang Fisika. Sebenarnya Fisika ini perhitungannya tidak jauh berbeda dengan Matematika. Hanya saja, Fisika memiliki perhitungan yang lebih rumit dibanding Matematika. Terlebih perhitungan Fisika banyak menggunakan lambang-lambang tertentu yang kadang aku sendiri tidak bisa mengingatnya. Tentu saja berbeda lagi dengan perhitungan Kimia, rumus yang digunakan pun menggunakan lambang-lambang yang begitu rumit tapi menarik. Sama seperti cinta, cinta itu rumit tapi menarik. Ok fine, kali ini aku belum berkeinginan untuk bercerita tentang asmara ya. Jadi, kita fokus dulu ya sayang. Wkwkwk.

Entah apa tujuan sekolah memilihku untuk mewakili di cabang lomba tersebut. Satu yang jelas, bisa sampai di tempat lomba dengan selamat saja itu sudah merupakan suatu kebahagiaan tersendiri untukku. Mengapa aku berkata seperti itu? Karena aku adalah salah satu orang yang mabuk kendaraan jika menempuh perjalanan jauh dengan bermobil. Jarak dari sekolah kami hingga ke Kabupaten atau tempat lomba bisa memakan waktu kira-kira 2 jam. Maka tidak bisa kupungkiri, sepanjang jalan aku stres. Tapi sekali lagi, aku sudah mengiyakan keputusan dari sekolah tersebut.

Saat sampai di tempat lomba, belum sempat ku masuk ke ruang lomba, aku sudah mencari kamar mandi untuk mengeluarkan semua isi perut yang dari tidak tertahan dan ingin segera dikeluarkan kembali dari jalan masuknya. Dan setelahnya aku pun memasuki ruang lomba dengan badan yang sudah tidak karuan. Targetku saat ini hanya satu, bisa menuntaskan semua pertanyaan dengan sebaik mungkin. Entah seperti apa hasilnya nanti. Aku sudah melihat lawanku yang begitu terlihat sangat jenius membuatku minder lebih dulu. Tapi itu lebih baik, jika dibanding dengan cabang lomba Ekonomi yang bahkan soal mereka saja dalam bentuk Bahasa Inggris. Nggak kebayang deh bagaimana mengerjakannya.

Setelah kami menyelesaikan semua perlombaan, saatnya kami pergi jalan-jalan ke Supermarket. Saat inilah yang sangat kami tunggu-tunggu, karena kami bisa menikmati berbelanja dengan sesuka hati. Pada dasarnya, kami memang tidak pernah ke tempat seperti ini, mengingat di desa kami hanya ada toko atau warung kecil. Jadi, kesempatan ini tentu saja tidak akan pernah kami sia-sia kan. Semangat belanja.

Komentar