Di
sela-sela waktu libur semester, kami berinisiatif untuk membuat kursi payung di
depan kelas kami. Harapannya sih biar bisa buat duduk santai saat istirahat dan
lainnya. Ini memang spontan ide dari teman-teman sekelas yang kemudian kami
realisasikan menggunakan uang kas kelas, setelah kami coba izin dengan pihak
sekolah. Memang benar seharusnya hal semacam ini merupakan program sekolah.
Tapi kami ingin memberikan kenang-kenangan dalam bentuk nyata yang bisa
difungsikan bersama.
Akhirnya
kami pun mempersiapkan segala keperluan untuk membuat kursi payung tersebut. Mulai
dari denah lokasi, pengaturan bentuk dan juga persiapan bahan yang kami
butuhkan. Tugas teman-teman cowok adalah membawa glondongan kayu dan juga
atapnya, sedangkan yang perempuan menyediakan sejenis paku atau bahan yang
ringan dan juga beberapa lainnya menyediakan konsumsi untuk kami makan bersama
saat membuat kursi payung tersebut.
Pembuatan
kursi payung ini memang tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Butuh waktu
berhari-hari untuk membuatnya. Mengingat memang kami bukanlah ahlinya dalam
membuat hal tersebut, akhirnya beberapa kali kami mengalami kesulitan dalam
pemasangannya. Entah itu saat mendirikan tiang tengah untuk payung, atau saat
memasang atapnya. Sedang kursinya kami buat dari beberapa kayu dan juga bambung
yang disusun dengan rapat.
Oh
iya, ternyata rencana pembuatan kursi payung ini juga dilakukan oleh kelas XI
IPS. Akhirnya kadang kami saling membantu antara satu dengan yang lain.
Walaupun hasilnya tidak semaksimal dengan rencana awal kami, tapi akhirnya
kursi-kursi itu sudah terpasang dengan cukup cantik. Dan kami pun bisa
menggunakannya saat-saat istirahat atau saat di hari sabtu yang biasanya hari
tersebut digunakan untuk olahraga bersama. Kami pun bisa menyaksikan permainan
voli dari kursi payung tersebut. Tentu saja hal ini membuat kami merasa senang,
bahwa apa yang kami kerjakan bisa dimanfaatkan dengan semestinya.
Hingga
suatu ketika musim hujan pun tiba. Air yang turun membasahi bumi itu begitu
derasnya hingga merusak satu-persatu atap yang kami sudah susun dengan cukup
baik di atap payung itu. Sungguh sangat disayangkan, akhirnya kursi payung itu
tidak bisa bertahan cukup lama. Memang seharusnya kami bisa menggunakan bahan
yang jauh lebih baik. Namun karena keterbatasan kami dalam pendanaan, akhirnya
seperti itulah apa adanya yang terjadi.
Komentar
Posting Komentar