Kelas IPA atau IPS (D-SMA #11)


Setelah ujian dan menerima hasil pengumuman naik kelas, akhirnya waktu yang ditunggupun datang. Kami sudah bersiap untuk penempatan kelas lanjutan yang akan kami tempuh dua tahun ke depan. Kelas IPA atau kelas IPS. Pilihan mungkin memang bisa kita ajukan, tapi sekolahpun memiliki kekuasaan untuk memutuskan pilihan tersebut. Dan akhirnya aku mendapat pembagian kelas di kelas IPA sesuai dengan pemantauan perkembangan pembelajaranku selama di kelas X sebelumnya.

Sekali lagi, kali ini kelas dibagi rata dengan jumlah yang sama. Tapi sayangnya salah satu diantara kami ada yang ingin pindah kelas dari kelas IPA ke kelas IPS. Entah apa yang dia permasalahkan dengan kelas IPA. Yang jelas, kelas IPA adalah tujuan dari rata-rata anak-anak di sekolah kami. Mengingat kelas IPA memiliki peluang lebih besar untuk memasuki jenjang perkuliahan dalam saintek. Sedangkan kelas IPS memiliki kecenderungan untuk memasuki dunia perkuliahan dalam bidang sosial.

Dia yang menginginkan pindah kelaspun sering dipanggil oleh guru untuk memberi keyakinan kepada si teman yang satu ini. Ternyata setelah ditelusuri, dia menyampaikan bahwa dia khawatir tidak mampu dengan materi pelajaran yang akan dia terima di kelas IPA nantinya. Maka dia lebih memilih kelas IPS. Akhirnya, sekolahpun mempersilahkannya untuk mencoba di kelas IPS dulu untuk beberapa waktu.

Beberapa hari telah berlalu, kelas kami masih memiliki satu kursi yang kosong. Sedang dari kelas IPS yang awalnya ingin pindah ke kelas IPA juga pada akhirnya tidak ingin pindah karena dia sudah memiliki tujuan masa depannya nanti. Sedangkan satu orang teman yang tadi di kelas IPA dan memilih kelas IPS, entah apa yang dia rasakan. Selang dua minggu berlalu, dia akhirnya kembali ke kelas IPA. Meski sudah beberapa mata pelajaran yang tertinggal, tapi sekolah sekali lagi memberi kelonggaran untuknya kembali ke kelas IPA sesuai dengan keputusan pemilihan kelas di awal.

Akhirnya kelas kami lengkap dengan kehadirannya memenuhi kursi kosong yang sudah sejak awal tersedia untuk dia tempati. Memang benar, kelas IPA bukan sembarang kelas, sedang mereka yang dulu ada di kelas Xa dan Xb berperingkat 5 besar pun sekarang ada di kelas yang sama. Hampir setiap hari isinya adalah diskusi panjang yang kadang tidak berujung. Lalu bagaimana denganku? Aku sendiri lebih asik mengamati keseriusan dan ketegangan kelas.

Komentar