Pagi
itu aku sudah menyiapkan sebuah kado untuk salah seorang teman yang ku kenal
sejak SMP. Bukan Ai ataupun Titin. Dia adalah salah satu teman yang aku kenal
cukup akrab. Meski bukan teman dekatku, tapi aku ingin memberi sesuatu untuknya.
Akhirnya aku sejak kemarin sudah menyiapkan sebuah kado boneka yang aku bungkus
dengan rapi.
Ternyata
beberapa dari teman-teman mengetahui bahwa aku ingin memberi hadiah itu
untuknya. Panggil saja dia Ria. Mereka pun berinisiatif untuk mengerjai Ria dan
nantinya kado itu diberi diakhir cerita. Aku pun turut mengiyakan ajakan mereka
untuk membuat kejutan untuk Ria.
“Lalu kita mau kerjain dia seperti
apa, Di?” Tanyaku pada salah satu teman.
“Tenang, nanti kita buat dia merasa
bersalah karena tidak mengerjakan tugas kelompok. Nah, kita buat dia sampai
menangis, setelahnya baru kita kasih hadiah itu sebagai kejutan.” Jawabnya
dengan ide gilanya, tapi aku menyepakati ide tersebut.
Benar
saja, dengan mudahnya Ria masuk ke perangkap kami dengan keseriusan Didi, salah
satu teman kami yang mencoba membuat kesalah kepada Ria. Sedang Ria yang tidak
tahu apa-apa hanya menurut dan merasa bersalah atas apa yang membuatnya lalai
pada tugasnya itu. Sejujurnya aku kasihan pada dia, karena aku tahu bahwa tugas
kelompok itu bukan dikumpul pada hari ini, masih ada jeda waktu satu minggu
lagi untuk menuntaskannya. Tapi justru teman sekelompoknya menagih tugas itu untuk
dikumpul hari ini. Benar saja, Ria menangis sesunggukan menyendiri di bawah
pohon mangga sekolah.
Tak
lama setelah kami melihat reaksinya yang begitu menyedihkan, akhirnya kami
memutuskan untuk mengakhiri drama itu.
“Happy birthday to you, happy
birthday to you, happy birthday, happy birthday, happy birthday to Ria.”
Nyanyi kami serempak sembari mendekati Ria dengan membawa kado yang sudah
kusiapkan itu.
Sepontan
Ria terkejut saat kami menghampirinya dari belakang. Kami pun menjelaskan bahwa
tugas yang dibicarakan kelompoknya itu tidaklah sungguhan, semua hanya drama
yang kami siapkan untunya. Tangis sedihnya seketika berubah menjadi tangis
bahagia.
“Terima kasih teman-teman, aku nggak
nyangka kalian memberi aku kejutan seperti ini. Sekali lagi terima kasih
teman-teman.” Kami pun saling berpelukan.
Komentar
Posting Komentar