Gerak Jalan (D-SMA #12)


Setiap setahun sekali, setidaknya akan ada lomba gerak jalan yang tepatnya dilakukan di bulan Agustus. Setelah acara upacara yang dilakukan di Kecamatan, maka acara selanjutnya adalah lomba gerak jalan dari berbagai cabang. Mulai dari setingkat SD sampai SMA se-Kecamatan. Lomba bergengsi untuk menunjukkan bagaimana kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing sekolah yang ada di Kecamatan tersebut. Lomba ini akan sangat terasa meriah jika di dalam perlombaan tersebut, peserta lomba menampilkan berbagai aksi gerak kreasi atau modifikasinya.

Memiliki tubuh yang cukup tinggi menjadikanku sebagai salah satu dari bagaian barisan tersebut yang mewakili sekolahan untuk mengikuti lomba gerak jalan. Hari-hari sebelum perlombaan, kami gunakan untuk berlatih terutama saat sore hari. Selepas jam sekolah selesai, kami akan pulang ke rumah masing-masing, beristirahat sebentar, lalu sore harinya berkumpul kembali di sekolah untuk berlatih bersama dengan tim gerak jalan baik putra maupun putri. Yups, perlombaan ini diperuntukkan menjadi dua kategori, yaitu khusus putra dan khusus putri. Menjadi bagian dari tim putri menempatkaku dalam barisan tiga terdepan. Pengaturan barisan ini memang sengaja dibuat berdasarkan ukuran tinggi badan. Siswa yang memiliki postur tubuh lebih tinggi akan diposisikan di depan atau di samping, sedang yang memiliki postur tubuh lebih rendah akan ditempatkan di bagian belakang atau tengah.

Tepat di hari H perlombaan. Selepas upacara pengibaran bendera Sang Saka marah putih, kami semua peserta lomba mulai mengatur barisan dari garis star. Sudah berseragam rapi dengan setelan sesuai masing-masing kelompok. Saat peluit ditiupkan, maka saat itu pula komandan barisan memulai memberikan intruksi gerakan. Jalan di tempat, hadap kanan, hadap kiri, maju jalan, penghormatan, sampai gerakan dalam beberapa formasi. Jika ada satu saja anggota tim yang tidak fokus dan melakukan kesalahan gerakan, pasti terdengar suara gaduh yang begitu membuat hati terasa berdegub kencang. Hingga akhirnya semua peserta lomba pun sampai di garis finish.

Hasil lomba diumumkan saat upacara penurunan bendera yang diadakan di sore harinya. Entah mengapa percaya atau tidak, sekolah kami selalu membawa pulang piala kemenangan. Entah tim perempuan yang memperoleh juara satu dan laki-laki memperoleh juara dua atau sebaliknya. Kami selalu mendapatkan minimal satu piala dalam perlombaan. Dan ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi kami yang memiliki sekolah bertempat paling pelosok.

Komentar