Akhir Cerita Kita di Sini (D-SMA #30)



Ruangan ini akhirnya menjadi saksi kami menoreh sejarah baru bagi kami satu angkatan yang menyelesaikan masa studi bersama. Ruangan yang penuh dengan kenangan, baik yang menyenangkan atau bahkan kebrutalan kami semasa masa pendidikan. Tiga tahun lamanya kami menempuh pendidikan di bangku sekolah ini bersama. Meski terkadang kami berselisih paham, tapi disaat ini kami ingin sekali sepaham dengan kata lulus bersama.

Detik-detik itu pun tiba, saat semua siswa duduk bersebelahan dengan teman sedang orang tua wali masing-masing siswa duduk di sisi kursi yang berbeda. Satu persatu guru pun datang ke ruangan bersama dengan kepala sekolah yang akan turut serta membacakan hasil pengumuman kelulusan itu. Bahkan suara langkah kaki mereka saja sudah membuat jantung kami berdegub kencang. Apa lagi saat melihat sebuah amplop coklat yang di bawa oleh salah satu guru tersebut. Kami belum tahu pasti apa hasil dari pengumuman itu membawa kami pada kata lulus 100%, atau adakah yang akan keluar tanpa pernyataan lulus untuknya. Yang kami tahu bahwa kami harus siapa entah apapun itu hasil yang kami dapatkan.

Akhirnya kata salampun mulai diucapkan oleh salah satu guru yang bertugas sebagai pembawa acara. Dan kemudian berlanjut kepada acara-acara selanjutnya, baik itu terkait sambutan dan lainnya. Lalu sampailah pada saat dibukanya amplop cokelat tersebut. Satu-persatu nama siswa disebutkan berikut dengan hasil kelulusannya. Tepat saat satu siswa cowok yang disebutkan namanya, tiba-tiba saja kata pertama yang terucap dari guru tersebut adalah kata “Tidak”. Kata yang sama sekali tidak kami inginkan untuk didengar pada saat ini. Seketika ruangan terasa hampa dan dia pun meneteskan air mata. Aku yang duduk tepat di sampingnya, entah mengapa spontan aku memeluknya mencoba menenangkannya. Namun dia tetap saja tidak berhenti menangis. Hingga tepat saat guru tersebut membacakan kembali hasil pengumuman yang menyatakan bahwa nama siswa tersebut dinyatakan lulus. Ya, benar sekolah kami dinyatakan lulus 100% oleh dinas pendidikan atas hasil ujian kami semua. Guru tersebut hanya ingin membuat kejutan kecil untuk kami semua.

Dan begitulah, perjalanan kami di sini pun berakhir dengan sebuah kebahagiaan. Akhirnya kami bisa lulus bersama, meski kami tahu selama tiga tahun lamanya ada beberapa diantara kami yang berpindah sekolah. Tapi setidaknya bagi kami yang masih bertahan di sini bisa menyelesaikan pendidikan bersama dan lulus bersama adalah sebuah keistimewaan tersendiri. Ini bukanlah akhir dari cerita kami, namun akan menjadi awal bagi cerita kami yang baru. Entah apapun nanti, kami akan berjumpa kembali dalam keadaan yang jauh lebih baik.



Komentar