MOVE ON (CAM #4)

Siapa bilang kuliah itu enak? Kamu masih percaya dengan apa yang ada di TV? Ayolah dunia kuliah itu tidak semudah itu kawan. Banyak tugas yang harus kau kerjakan. Bukan hanya sekedar romantikan percintaan, duduk manis di kafe orang, terus ngobrolin hal yang nggak penting. Haduh, benar-benar aku kena prak parah nih gara-gara nontonin FTV dan sinetron terus.

Banyaknya tugas kampus sampai-sampai aku mengenal kata lupa makan, tidur larut malam, tidak mandi karena terlambat masuk kelas, atau bahkan lupa bahwa baju di lemari sudah habis karena kotor setelah dipakai semua.

Suatu hari dua temanku menginap di kosku yang berukuran 2,5x3 m ini. Hanya untuk mengerjakan tugas review jurnal yang harus dikumpulkan keesokan harinya. Kami sama-sama tidak paham cara mengerjakan tugas itu. Mencari informasi kepada kakak tingkat tidak menjamin kami memahaminya.

Sekarang salah siapa? Salah dosenlah, mereka itu sudah tahu jawabannya, tapi kenapa masih bertanya kepada mahasiswa. Kenapa tidak mereka saja yang menjawabnya. *dilempar spidol dosen

■ ■ ■

Keesokan harinya kami bersiap untuk berangkat ke kampus dengan lembaran tugas yang siap dikumpulkan. Yang entah benar atau salahnya hasil kerja kami. Dosen tidak akan memperdulikannya, yang mereka inginkan hanyalah tugas dikumpul hari itu.

Sudah jadi rutinitas setiap ada materi kelas yang diberikan dosen, mereka tidak akan lupa juga memberikan tugas disetiap sesinya. Oh Tuhan, mau sampai kapan tugas ini selesai. Ini semacam quote yang sering aku dengar. MATI SATU TUMBUH SERIBU. Belum juga selesai tugas yang satu, sudah tumbuh benih-benih cinta diantara kita. Eh bukan, bukan itu, maksudku selesai tugas satu bertambah seribu tugas lainnya.

Jika sudah berurusan dengan tugas, pastikan jangan lupa untuk mengisi ulang energi tubuh. Karena mencintai itu butuh energi. Eh gagal fokus lagi, maksudku berfikir itu butuh energi.

Makan bersama teman-teman di waktu jam istirahat menjadi salah satu hal yang istimewa untukku. Ya, beberapa diantara kami sering membawa bekal makanan. Terutama seorang teman cowok yang dia pintar sekali memasak. Tentu saja, aku selalu mencicipi hasil masakannya itu. Nyammmi, sedap mantap pakai telur mata sapi dua.

Sumber: https://m.solopos.com/tahukah-anda-begini-asal-usul-kotak-makan-956352

Etsss, siapa bilang aku juga pintar masak. Tentu saja tidak. Aku hanya mampir ke warung samping kos sebelum berangkat ke kampus. Membungkus sedikit nasi, sayur, dan lauk secukupnya yang kumasukkan dalam kotak makan. Jika ada yang mudah, kenapa harus yang susah. Ok, aku memang praktisi hebat.

■ ■ ■

Sejak pembekalan di awal pertemuan kelas, kami juga sudah dijelaskan tentang pencana program dan kegiatan pembelajaran Semester atau yang disingkat dengan RPKPS. Ini semacam kurikulum persemester. Yang mana isinya mencakup sistem pembelajaran, jadwal pembelajaran, hingga waktu ujian tengahan semester atau yang disingkat UTS dan juga ujian akhir semester atau yang juga disingkat UAS.

Ternyata kelas kami mengadop sistem dari pengalaman kakak-kakak tingkat sebelumnya. Kami membuat modul materi berfokus pada materi-materi yang akan diujikan berdasarkan kisi-kisi dan informasi, baik yang kami terima dari dosen mata ajar maupun dari prodi langsung.

Ide modul ini sangat bagus sekali, ketika kami bisa memanajemen diri untuk mempersiapkan waktu belajar mandiri. Namun sayangnya itu hanya segelintir orang yang bisa melakukannya. Sedangkan yang lain tetap saja menggunakan sistem SKS. Sistem Kebut Semalam. Termasuk aku, SKS is my style. *berpose depan cermin

■ ■ ■

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu itupun tiba. Ya, UAS masa dimana waktumu belajar selama satu semester ditentukan dengan ujian ini. Masa dimana waktumu enam bulan dikerahkan hanya untuk menjawab semua pertanyaan di dalam ruang dan waktu yang sama.

Hening. Semua mata terfokus pada lembaran kertas yang tidak tahu apa kesalahannya dan harus dicari solusi dari setiap pertanyaannya. Dengan genggaman pena yang merangkai kata-kata indah di atas kertas putih tanpa dosa, satu persatu pertanyaanpun dijawab oleh otak yang kadang nggak ngotak.

“Yang penting terisi penuh.” Begitu katanya.

Tak lama kemudian.

“Waktu pengerjaan sudah selesai. Silahkan kumpulkan kertas jawaban dan kertas soal ke depan.” Seru penjaga ujian.

Satu persatu kami pun maju dan menyerahkan lembara itu sesuai instruksi yang diberikan. Tak banyak yang keluar ruangan dengan wajah bahagia.

“Eh tadi jawaban nomor 4 apaan sih? Kayaknya aku salah jawab deh.” Sambil membuka buku materi kembali.

Gila ya ini orang, masih aja bahas soal yang sudah dikerjakan tadi. Ini nih, ini ciri-ciri orang yang susah move on. Comeone guys jawaban kamu tuh juga nggak akan berubah kok kalau kamu buka buku materi lagi.

Tiba-tiba seorang teman berkata.

“Pusing nih, karaoke yuk.” Ajaknya.

“Mau, kemana? Aku ikut.”

“Aku juga.”

“Boleh, yuk ramean.”

Dan tentu saja, aku nggak mau ketinggalan juga dong. Aku suka nih yang kayak gini, hidup itu harus have fun. Kalau bukan diri kita sendiri yang membahagiakan, siapa lagi coba. Selagi muda kan. Muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga. *dirukyah malaikat

Komentar