
Sumber: https://milenialis.id/ini-perbedaan-introvert-dengan-pemalu-jangan-salah/
Setelah
ditinggal oleh teman-teman, mendapat pertanyaan dari berbagai pihak, akhirnya
aku menjadi pribadi yang begitu introvert. Lebih senang menyendiri di kamar,
tidak akan keluar jika tidak ada keperluan penting. Terlebih saat ini hampir
seluruh dunia juga diselimuti oleh sesuatu yang mencekam. Virus Covid-19 yang
menyebar dari satu negara ke negara lain dan akhirnya sampai juga di Indonesia.
Menjadi
salah satu alasan yang sangat wajar jika aku memang tidak pernah keluar dari
kos, disamping memang tidak ada tempat maupun orang yang aku tuju. Hari-hari
terasa hampa, aku pun semakin terpuruk. Butuh asupan semangat untuk menumbuhkan
kembali ghiroh ku untuk menyelesaikan
semua tugasku.
Akhirnya
aku memutuskan untuk mencari lingkungan yang memberikan peluang untukku
berkonstribusi memberikan manafaat kepada orang lain. Ya, aku termasuk orang
yang memegang prinsip.
“Aku
ada ketika mereka membutuhkanku. Dan ketika mereka sudah tak membutuhkanku, entah
dengan cara apa lagi aku hidup di dunia ini.”
Bergabung
menjadi bagian dari Masyarakat Relawan Indonesia dengan berkonstribusi dalam
posko covid-19 adalah salah satu jalan yang aku tempuh untuk mengembalikan jiwa
ku yang entah hilang kemana, tak ada semangat hidup. Dari berbagai ragam aksi
kemanusiaan mulai kami lakukan untuk membantu penanganan dampak dari bencana
pandemic covid-19.
Akhirnya
aku mengenal teman-teman baru, lingkungan baru, dan semangat baru. Namun, setelah
beberapa waktu berlalu, aku mulai menyadari.
“Aku
tidak bisa berada dalam lingkungan ini.”
Ya,
aku merasa ada yang salah dalam hubungan pertemanan ini. Aku merasa seolah
banyak tangan yang menamparku diam-diam dalm ketidak berdayaanku. Aku
kehilangan arah dan tujuanku kembali. Dan begitulah aku mengundurkan diri dari
posko covid-19 tersebut.
Kembali
dalam kesendirian membuatku semakin terpuruk dengan segala situasi yang ada.
Aku pun mulai menyelami apa yang bisa aku lakukan untuk menolong diriku
sendiri. Ya, aku sadar aku butuh bantuan, tapi entah kepada siapa aku
memintanya. Sampai akhirnya aku memulai membuka kembali dan membaca tulisan
bloger kakak dari teman organisasi yang dulu aku pernah tertarik padanya.
Akhirnya aku pun mulai belajar kembali untuk menulis. Ya, sejak sekolah aku
senang menulis. Beberapa kali cerita yang aku buat sering digunakan dalam
praktek Bahasa di kelas sejak SMP.
Aku
pun mulai mengikuti kelas kepenulisan, mengirimkan naskah cerita pribadi dalam
buku antologi cerita non-fiksi. Satu persatu tulisan yang aku kirim diterima
oleh tim penerbit. Walaupun aku belum memulai menulis buku solo, namun inilah
awal aku memulai tulisanku. Ya, memulai dari bagian yang terkecil.
Jangan
kau tanya bagaimana kabar tugas akhir kuliahku. Apakah aku memikirkannya? Ya,
tentu saja aku terus memikirkannya. Begitu banyak bagian yang harus aku
perbaiki. Satu dua hari tidak cukup bagiku. Bahkan dengan kondisiku yang saat
ini rasanya bukan lagi bisa mengerjakannya. Aku justru menghabiskan waktuku
untuk memulihkan psikis dan fisikku.
Entah
sejak kapan aku merasakan kembali kondisi fisikku semakin memburuk. Penyakit
yang saat itu harus dioperasi, tiba-tiba saja muncul kembali. Rasa sakit yang
tiba-tiba hilang timbul. Ditambah kembali, gejala lain yang mulai muncul di
tubuhku. Dan entah bagaimana aku menjelaskannya, bahkan aku pun tak pernah
merasakannya. Kata orang ini perasaan seperti saat kita bertemu dengan si do’i.
Namun aku sangat menyadari bahwa ini bukan situasi yang sama. Detak jantung
yang mulai tidak beraturan hilang dan timbul, suaranya yang seketika kehilangan
tiga kali atau lebih dalam episode. Cemaspun semakin bertambah.
“Haruskah
aku memeriksakan diri ke layanan kesehatan lagi? Tapi nanti jika ini memang
penyakit yang harus dioperasi lagi, entah bagaimana aku harus menerimanya.”
Akhirnya
aku tidak memeriksakan diri. Dan begitulah setiap gejala itu muncul, aku
beristirahat sejenak dan melepaskan segala yang ada dihadapanku. Ya, akhirnya
di tahun ini banyak waktu yang kuhabiskan hanya untuk rebahan. *hidup kaum
rebahan
Komentar
Posting Komentar