AKTIVIS (CAM #3)

      “Fa, tahu info ini nggak?”

“Apaan?” Tanyaku pada Kia yang menunjukkan poster di salah satu akun media sosialnya.

“Ini loh, pendaftaran pengurus organisasi Univ. Biar kita ada kegiatan di luar kelas juga. Ikutan yuk, temenin aku”

“Ok, boleh.”

“Ok, aku daftarain ya.”

Wajar saja jika aku tidak mengetahui info ini, sedangkan hampir semua informasi sekarang di posting di Instagram. Wah, kacau nih kalau caranya kayak gini, aku bakal ketinggalan informasi terus. Aku harus membuat akun Instagram.

Hmmm, enaknya akunnya aku kasih nama apa ya? Fafa cantik celalu cepanjang hali berceli-celi. *alay tingkat dewa

■ ■ ■

Ternyata mendaftar menjadi anggota organisasi di kampus ini tidak semudah nepuk jidat ya gaes. Harus ngelewatin sesi wawancara dulu. Buat apa coba? Kayak mau ngelamar kerja aja. Digaji juga enggak, ngeluarin duit iya. Hahaha. dasar aktivis suka nge-prank.

Kata mereka para aktivis.

“Organisasi itu tempat mengaktulisasikan diri. Jangan jadi kupu-kupu yang kerjaannya kuliah pulang kuliah pulang. Nggak ada konstribusinya di masa muda.”

Trus ada yang nyahut.

“Dari pada jadi kura-kura yang kerjaannya kuliah rapat kuliah rapat. Tugas kelasnya gimana oe.”

Tapi menurutku organisasi itu salah satu tempat untuk CPCP (Curi Pandang Cari Perhatan) sambil aktualisasi diri sekalikan.

Yupsss, tepat setelah aku dan Kia diterima menjadi anggota baru dan mengikuti rapat perdana pengurus, akhirnya kami berkumpul bersama teman-teman satu jurusan yang sebenarnya juga mendaftar menjadi anggota organisasi tersebut.

“Kayaknya kita perlu buat organisasi jurusan deh.”

“Iya, aku setuju. Biar jurusan kita tetap eksis dan mampu bersaing dengan perkembangan zaman.”

“Iya, menurutku juga gitu. Kita kan ini sudah ada beberapa orang. Kita tinggal tambah beberapa teman lain lagi yang bisa kita ajak membentuk organisasi baru ini.”

Ok, sekedar catatan nih ya, biasanya organisasi kampus itu personilnya terkenal dengan sebutan 4L. Etsss bukan Lelah Letih Lesu Lunglai ya, tapi Lo Lagi Lo Lagi. Alias orangnya itu-itu aja isinya, di organisasi satu dapat amanah A, nanti di organisasi lain jadi anggota B.

“Iya, tapi kira-kira siapa yang bisa?”

“Itu saja, si Daus. Dia kan pintar mendesain, cocok tuh jadi bagian media informasi.” Usulku seasal tanpa maksud tertentu. Selain mau CPCP juga sih. *dilempar pena

Iya, Daus itu cowok tampan nan rupawan yang aku temukan di dalam kelas ketika pertama kali pembekalan kelas. Setelah beberapa waktu berada di kelas yang sama, aku pun tahu bahwa dia pintar mendesain poster gitu.

Akhirnya kami semua sepakat untuk membentuk organisasi jurusan. Rencana awal sudah dibuat. Tinggal menyusun rencana lanjutan.

■ ■ ■

Organisasi jurusanpun terbentuk. Dan tentu saja Babang rupawan juga masuk jadi pengurus dong. Akhirnya, rencana terselubungku berjalan dengan lancar tanpa ada yang curiga. YUREKA.

“Eh, tahu nggak, denger-denger si Daus pacaran sama teman sekelas kita loh.”

“Hah? Emang iya?”

“Iya, orang kemarin dia antar jemput si ceweknya tau.”

“Sejak kapan?”

“Baru juga minggu lalu. Kamu inget nggak sih waktu pelajaran itu loh Biostat. Waktu itu kan mereka berdua terlambat masuk kelas bareng.”

“Iya, inget.”

“Iya, itu tuh mereka habis jalan bareng tau. Sampai lupa jadwal kuliah. Akhirnya mereka telat masuk kelas.”

Sial, ternyata gebetan ku udah diembat duluan sama teman sekelasku sendiri. Gercep banget dah itu anak. Baru juga aku masukin organisasi biar bisa dekat sama dia. Duh nasiblah diriku sejak jaman sekolah hanya bisa melihat kebahagiaan orang lain. Sad. *lempar buku di meja

“Oh Tuhan, apakah nasib hamba akan tetap menjadi jomblo? Berat Tuhan, berat banget melihat keuwukan mereka.”

Komentar