“Fa, tahu info ini nggak?”
“Apaan?”
Tanyaku pada Kia yang menunjukkan poster di salah satu akun media sosialnya.
“Ini
loh, pendaftaran pengurus organisasi Univ. Biar kita ada kegiatan di luar kelas
juga. Ikutan yuk, temenin aku”
“Ok,
boleh.”
“Ok,
aku daftarain ya.”
Wajar
saja jika aku tidak mengetahui info ini, sedangkan hampir semua informasi sekarang
di posting di Instagram. Wah, kacau
nih kalau caranya kayak gini, aku bakal ketinggalan informasi terus. Aku harus
membuat akun Instagram.
Hmmm,
enaknya akunnya aku kasih nama apa ya? Fafa cantik celalu cepanjang hali
berceli-celi. *alay tingkat dewa
■ ■ ■
Ternyata
mendaftar menjadi anggota organisasi di kampus ini tidak semudah nepuk jidat ya
gaes. Harus ngelewatin sesi wawancara dulu. Buat apa coba? Kayak mau ngelamar
kerja aja. Digaji juga enggak, ngeluarin duit iya. Hahaha. dasar aktivis suka
nge-prank.
Kata
mereka para aktivis.
“Organisasi
itu tempat mengaktulisasikan diri. Jangan jadi kupu-kupu yang kerjaannya kuliah
pulang kuliah pulang. Nggak ada konstribusinya di masa muda.”
Trus
ada yang nyahut.
“Dari
pada jadi kura-kura yang kerjaannya kuliah rapat kuliah rapat. Tugas kelasnya
gimana oe.”
Tapi
menurutku organisasi itu salah satu tempat untuk CPCP (Curi Pandang Cari Perhatan)
sambil aktualisasi diri sekalikan.
Yupsss,
tepat setelah aku dan Kia diterima menjadi anggota baru dan mengikuti rapat
perdana pengurus, akhirnya kami berkumpul bersama teman-teman satu jurusan yang
sebenarnya juga mendaftar menjadi anggota organisasi tersebut.
“Kayaknya
kita perlu buat organisasi jurusan deh.”
“Iya,
aku setuju. Biar jurusan kita tetap eksis dan mampu bersaing dengan
perkembangan zaman.”
“Iya,
menurutku juga gitu. Kita kan ini sudah ada beberapa orang. Kita tinggal tambah
beberapa teman lain lagi yang bisa kita ajak membentuk organisasi baru ini.”
Ok,
sekedar catatan nih ya, biasanya organisasi kampus itu personilnya terkenal
dengan sebutan 4L. Etsss bukan Lelah Letih Lesu Lunglai ya, tapi Lo Lagi Lo
Lagi. Alias orangnya itu-itu aja isinya, di organisasi satu dapat amanah A,
nanti di organisasi lain jadi anggota B.
“Iya,
tapi kira-kira siapa yang bisa?”
“Itu
saja, si Daus. Dia kan pintar mendesain, cocok tuh jadi bagian media
informasi.” Usulku seasal tanpa maksud tertentu. Selain mau CPCP juga sih.
*dilempar pena
Iya,
Daus itu cowok tampan nan rupawan yang aku temukan di dalam kelas ketika
pertama kali pembekalan kelas. Setelah beberapa waktu berada di kelas yang
sama, aku pun tahu bahwa dia pintar mendesain poster gitu.
Akhirnya
kami semua sepakat untuk membentuk organisasi jurusan. Rencana awal sudah
dibuat. Tinggal menyusun rencana lanjutan.
■ ■ ■
Organisasi
jurusanpun terbentuk. Dan tentu saja Babang rupawan juga masuk jadi pengurus
dong. Akhirnya, rencana terselubungku berjalan dengan lancar tanpa ada yang
curiga. YUREKA.
“Eh,
tahu nggak, denger-denger si Daus pacaran sama teman sekelas kita loh.”
“Hah?
Emang iya?”
“Iya,
orang kemarin dia antar jemput si ceweknya tau.”
“Sejak
kapan?”
“Baru
juga minggu lalu. Kamu inget nggak sih waktu pelajaran itu loh Biostat. Waktu
itu kan mereka berdua terlambat masuk kelas bareng.”
“Iya,
inget.”
“Iya,
itu tuh mereka habis jalan bareng tau. Sampai lupa jadwal kuliah. Akhirnya
mereka telat masuk kelas.”
Sial,
ternyata gebetan ku udah diembat duluan sama teman sekelasku sendiri. Gercep
banget dah itu anak. Baru juga aku masukin organisasi biar bisa dekat sama dia.
Duh nasiblah diriku sejak jaman sekolah hanya bisa melihat kebahagiaan orang
lain. Sad. *lempar buku di meja
“Oh
Tuhan, apakah nasib hamba akan tetap menjadi jomblo? Berat Tuhan, berat banget
melihat keuwukan mereka.”

Komentar
Posting Komentar